Bentuk Struktur Seleksi


Algoritma percabangan atau Algoritma bersyarat adalah algoritma yang menjalankan instruksi selanjutnya apabila syarat yang ditetapkan sudah terpenuhi. Pada struktur ini tidak setiap instruksi akan dikerjakan, instruksi yang dikerjakan hanya yang memenuhi syarat saja. Pada bahasa pemrograman struktur ini sering digunakan menggunakan instruksi IF-THEN atau lebih dikenal instruksi jika-maka. Berikut macam-macam instruksi IF :

A. Struktur IF Sederhana
            Bentuk dari struktur IF sederhana adalah IF (Syarat) THEN (Instruksi), simak gambar dibawah ini :



Pada gambar flowchart diatas, struktur IF sederhana dapat kita lihat bahwa instruksi_1 akan dieksekusi jika syarat yang ditentukan bernilai benar dan jika bernilai salah, instruksi_1 tidak akan dieksekusi. Untuk lebih jelasnya kita simak contoh algoritma kelulusan siswa, program ini akan mengatakan bawa siswa tersebut lulus jika nilainya >= 65.

Deskripsi :
1. Mulai
2. Baca nilaisiswa
3. Jika nilaisiswa >= 65 maka kerjakan langkah 4
4. Cetak “LULUS”
5. Selesai



B. Struktur IF…THEN…ELSE…
          Pada struktur ini, terdapat dua kemungkinan instruksi yang akan dikerjakan berdasarkan hasil dari pengujian. Contoh jika syarat yang diujikan memperoleh hasil benar maka instruksi_1 dikerjakan, namun jika bernilai salah maka instruksi_2 yang dikerjakan. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini :


Deskripsi :
1. Mulai
2. Baca nilaisiswa
3. Jika nilaisiswa >= 65 maka kerjakan langkah 4, selain itu kerjakan langkah 5
4. Cetak “LULUS”
5. Cetak “TIDAK LULUS”
6. Selesai



Pada gambar flowchart diatas, setelah nilai diinputkan maka nilai tersebut akan diuji apakah nilai siswa lebih besar atau sama dengan 65. Jika benar maka program akan mencetak “LULUS” lalu selesai, Jika tidak maka akan dicetak “TIDAK LULUS” lalu program selesai.



C. IF Bersarang
          Untuk struktur yang satu ini kita perlu belajar logika dan ketelitian, satu alasan yang pasti adalah struktur ini sering dipakai untuk tes kerja dalam bidang IT terutama pekerjaan yang berkaitan dengan perancangan sistem. Pada struktur ini juga kemungkinan akan banyak instruksi yang dikerjakan berdadarkan hasil pengujian, bisa disimak gambar dibawah ini:


Dari flowchart diatas kita bisa pelajari bagaimana struktur dari IF bersarang. Kita jabarkan satu persatu, jika syarat1 yang diuji bernilai benar maka instruksi1 akan dieksekusi, jika syarat1 bernilai salah maka syarat2 diuji,jika syarat2 yang diuji bernilai benar maka instruksi2 akan dieksekusi, jika syarat2 bernilai salah maka syarat3 diuji, jika syarat3 yang diuji bernilai benar maka instruksi3 akan dieksekusi, jika syarat3 bernilai salah maka syaratx diuji, jika syaratx yang diuji bernilai benar maka instruksix akan dieksekusi, jika syaratx bernilai salah atau tidak ada syarat yang terpenuhi maka instruksi yang dieksekusi.
Untuk lebih jelasnya, kita implementasikan dalam sebuah algoritma konfersi nilai siswa, program akan mengkonfersi nilai siswa dari semula dalam bentuk angka dirubah menjadi bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut :

– Jika nilai angka >= 80 maka nilai huruf sama dengan A
– Jika nilai angka >= 70 maka nilai huruf sama dengan B
– Jika nilai angka >= 60 maka nilai huruf sama dengan C
– Jika nilai angka >= 50 maka nilai huruf sama dengan D
– Jika nilai angka < 50 maka nilai huruf sama dengan E

Deskripsi :
1. Mulai
2. Baca nilaiangka
3. Jika nilaiangka >= 80 maka nilaihuruf = “A”, selain itu
4. Jika nilaiangka >= 70 maka nilaihuruf = “B”, selain itu
5. Jika nilaiangka >= 60 maka nilaihuruf = “C”, selain itu
6. Jika nilaiangka >= 50 maka nilaihuruf = “D”, selain itu
7. nilaihuruf = “E”
8. Cetak nilaihuruf
9. Selesai


Dapat dicermati gambar flowchart diatas, hal yang perlu diperhatikan dalam struktur IF bersarang adalah jika salah satu syarat sudah terpenuhi maka syarat-syarat lainnya yang ada sejajar tidak akan diuji lagi. Contohnya kita masukan nilaiangka 60 maka nilaihurufnya adalah “C” dan pengujian nilaiangka lebih besar atau sama dengan 50 tidak akan dijalankan.

Comments

Popular Posts